Pengertian LCL (Less Container Loaded)
LCL atau Less Container Load, atau jika diartikan ke bahasa Indonesia adalah muatan kontainer lebih sedikit. Dengan LCL, kamu tidak perlu menyewa satu kontainer penuh untuk melakukan pengiriman barang.
Pengiriman LCL memungkinkan kamu untuk melakukan pengiriman dengan jumlah sedikit. Karena dalam LCL, biaya penggunaan kontainer dihitung berdasarkan volume atau berat dari kargo yang diterima.
Kontainer LCL pun di dalamnya terdapat berbagai barang dari berbagai pemilik. Sebab pengiriman LCL dilakukan secara kolektif. Itulah alasan mengapa kamu bisa mengirim barang tanpa perlu menyewa satu kontainer.
Proses pemenuhan kontaner LCL dinamakan konsolidasi, sedangkan seseorang atau perusahaan yang mengaturnya disebut dengan konsolidator.
Prosedur pengiriman LCL dilakukan dengan proses stuffing barang dari berbagai pengirim ke berbagai penerima di gudang carrier. Kemudian setelah sampai ke pelabuhan tujuan, dilakukan stripping sehingga barang bisa diambil oleh para penerima atau consignee.
Keunggulan LCL
Seperti yang sebelumnya sudah disebutkan, dengan LCL kamu tidak perlu untuk menyewa penuh satu kontainer untuk pengiriman barang. Sehingga biaya pengiriman dapat ditekan.
LCL tentu menjadi solusi jika kamu hanya melakukan pengiriman dalam jumlah sedikit.
Kekurangan LCL
Kamudian, karena pengiriman LCL dilakukan secara kolektif, maka LCL pun memiliki beberapa kekurangan.
Yaitu pengiriman akan lebih lama karena kontainer baru bisa diberangkatkan jika sudah penuh.
Lalu, pemeriksaan di bea cukai juga lebih rumit, karena harus menyesuaikan dokumen seperti bill of lading dan sebagainya dari tiap pengirim dengan setiap barang yang ada. Barang pun memiliki resiko tertukar dengan barang milik orang lain.
Bukan hanya proses pemeriksaan bea cukai yang bisa menjadi lama, karena bercampur dengan barang milik orang lain barang dalam kontainer LCL pun memiliki resiko kerusakan yang tidak bisa diminimalisir.
Pemanfaatan LCL
Secara umum, pengiriman dengan menggunakan LCL dihitung berdasarkan volume yang disewa atau digunakan di dalam kontainer.
Volume minimal yang digunakan dalam LCL pun berdasarkan CBM (Cubic Meter). Pihak konsolidator kontainer LCL pun biasanya menetapkan minimum CBM untuk LCL.
Contoh kasusnya seperti, misal suatu konsolidator telah menetapkan volume minimal adalah 2 CBM. Sedangkan kamu ingin mengirim barang yang hanya berukuran 1 CBM.
Kamu tetap bisa melakukan pengiriman LCL meski barang kamu ukurannya dibawah ketentuan minimal tersebut, namun biaya yang dikenakan adalah tetap untuk 2 CBM.
Lalu, perhatikan juga jumlah barang yang ingin kamu kirim. Karena pengiriman dengan jumlah besar dengan menggunakan LCL justru akan membuat biaya pengiriman menjadi mahal.
Contohnya, coba bandingkan pengiriman sebanyak 15 CBM menggunakan LCL dengan FCL kontainer 20ft. Jika biaya LCL justru lebih mahal, maka lebih baik kamu memilih FCL.